Dimohon untuk menyertakan link jika menggandakan artikel yang ada pada blog ini. Terima kasih!

Wednesday, 5 January 2011

Kalender Masehi

Biasanya kata Masehi dianggap sebagai Kalender Gregorian. Sebenarnya, Kata ini (Masehi = Masih = Al-Masih) berasal dari Bahasa Arab. Sistem penanggalan Gregorian ini juga dipake sebagai sistem penanggalan internasional. Sistem penanggalan Gregorian adalah sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus pergerakan semu Matahari melewati titik Vernal Equinok dua kali berturut-turut, yang lamanya rata-rata adalah 365, 242199 hari. Titik Vernal Equinok adalah titik semu pada lintasan eliptika tempat Matahari melewati atau tepat berada pada garis ekuator langit (perpanjangan garis ekuator Bumi), yang terjadi sekitar tanggal 21 Maret. Oleh karena penyesuaian dengan pergerakan semu Matahari inilah, satu tahun dalam kalender Gregorian lamanya 365 hari.

Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan Masihiyah atau Yesus dari Nazaret. Kebalikannya, istilah Sebelum Masehi (SM) merujuk pada masa sebelum tahun tersebut. Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini tanpa merujuk kepada pengertian Kristen tersebut. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat selama abad ke-8.
Walaupun tahun 1 M dianggap tahun kelahiran Yesus, tapi bukti-bukti historis terlalu sedikit untuk mendukung hal tersebut. Para ahli menetapkan tanggal kelahiran Yesus secara bermacam-macam, dari 18 SM hingga 7 SM. Dalam bahasa Inggris dan dipergunakan secara internasional, istilah Masehi disebut menggunakan bahasa Latin Anno Domini / AD (Tahun Tuhan kita) dan Sebelum Masehi disebut sebagai Before Christ / BC (Sebelum Kristus). Sistem ini mulai dirancang tahun 525 M, namun tidak begitu luas digunakan hingga abad ke-11 hingga ke-14. Pada tahun 1422, Portugis menjadi negara Eropa terakhir yang menerapkan sistem penanggalan ini. Setelah itu, seluruh negara di dunia mengakui dan menggunakan konvensi ini untuk mempermudah komunikasi. Selain itu dalam bahasa Inggris juga dikenal sebutan Common Era / CE (Era Umum) dan Before Common Era / BCE (Sebelum Era Umum) ketika ada penulis yang tidak ingin menggunakan nama tahun Kristen.

CARA KERJA PENANGGALAN MASEHI
Pada awalnya, di Mesir sekitar tahun 1000 SM, Para ahli perbintangan mempelajari benda-benda langit hanya untuk ramalan umum mengenai masa depan. Pengetahuan astrologi ini diambil alih oleh suku bangsa Babel. Astrologi Babel kemudian mengembangkan suatu sistem yg menghubungkan perubahan musim dengan kelompok-kelompok bintang tertentu yg disebut Rasi atau Konstelasi. Tetapi antara tahun 600 SM - 200 SM, mereka mengembangkan suatu sistem untuk menghitung penanggalan hari dan menggambar horoskop perorangan. Penanggalan Masehi memiliki akar dan ikatan yang kuat dengan tradisi astrologi Mesir kuno, Mesopotamia, Babel, Yunani antik, dan Romawi tua serta dalam perjalanannya mendapat intervensi Gereja.

Kalender Masehi adalah kalender yang dipakai secara internasional dan oleh kalangan gereja dinamakan Anno Domini (AD) terhitung sejak kelahiran nabi Isa. AS(Yesus). Semula biarawan Katolik, Dionisius Exoguus pd thn 527 M ditugaskan pimpinan Gereja utk membuat perhitungan tahun dengan titik tolak tahun kelahiran Nabi Isa as (Yesus).

Masa sebelum kelahiran Nabi Isa as (yesus) dinamakan masa sebelum masehi. semua peristiwa dunia sebelumnya dihitung mundur (minus). Dengan sebuah gagasan teologis Nabi Isa AS (Yesus) sebagai penggenapan dan pusat sejarah dunia. Tahun kelahiran Nabi Isa AS(Yesus) dihitung tahun pertama atau awal perjanjian baru. Tarikh yang berdasarkan sistem matahari ini sebelum menjadi sempurna seperti yang kita kenal sekarang mengalami sejarah yang cukup panjang, sejak zaman Romawi, jauh sebelum pemerintahan Julius Caesar.

Pada awalnya, penanggalan masyarakat Romawi hanya terdapat 10 bulan Saja. Yakni:

- Martius (31 Hari)
Berasal dari nama Mars/Dewa perang. Dinamakan/dianggap dewa perang karena pada saat ini adalah musim semi, musim yang tepat untuk memulai kampanye militer.













- Aprilis (29 Hari)
Ada beberapa versi mengenai asal mula nama April. pertama, dari kata Latin ‘aperirie’ yang berarti terbuka, sebagai gambaran musim semi dimana bunga-bunga mekar. versi kedua, karena bulan-bulan sebelumnya dinamakan dari nama dewa-dewi, nama April diambil dari Aphrodite yaitu sang Dewi Kecantikan.











- Majus (31 Hari)
Berbeda dari bulan-bulan sebelumnya yang mengadaptasi nama dewa-dewi Romawi, bulan Mei diambil dari nama Dewi Yunani, yaitu Maia. Dewi Maia adalah dewi kesuburan. terkadang juga disebut Dewi Fortuna, atau pembawa keberuntungan.








- Juno (29 Hari)
Berasal dari nama dewi Juno yang dalam mitologi Romawi adalah istri Dewa Jupiter. dalam mitologi Yunani, Dewi Juno disebut Hera, yang merupakan istri Zeus.

- Quintilis (31 Hari)
Quintilis artinya kelima

- Sextilis (29 Hari)
Sextilis berarti bulan ke-6

- September (29 Hari)
Berarti ketujuh, diambil dari bahasa Latin”Septem” , meski bergeser menjadi bulan ke-9 nama september tidak diganti.

- October (31 Hari)
Sama seperti September, tidak mengalami perubahan nama ketika terjadi pergeseran bulan Oktober berasal dari kata “Octo” yang berarti delapan.

- November (29 Hari)
Dari bahasa Latin”Novem” artinya bulan kesembilan.

- December (29 Hari)
dari kata “Decem” bahasa Latin artinya Sepuluh (Deca).

Penanggalan yang hanya terdiri atas 10 bulan itu kemudian berkembang menjadi 12 bulan. Ini berarti ada tambahan 2 bulan, yaitu bulan Januarius dan Februarius adapun dua bulan itu adalah:

- Januarius/Janus (29 Hari)
Dari bahasa latin, yaitu Janus, yang merupakan nama dewa pintu dalam mitologi Romawi kuno. Dewa Janus memiliki dua wajah, satu menghadap ke depan, satu lagi menghadap ke belakang. Wajah yang menghadap ke depan digambarkan selalu tersenyum, sementara wajah yang menghadap belakang terlihat muram. Januarius adalah nama yg berasal dari nama dewa Janus, dewa ini berwajah dua, menghadap kemuka dan kebelakang, hingga dapat memandang masa lalu dan masa depan, sebab itu Januarius ditetapkan sebagai bulan pertama.






- Februarius (28 Hari)
Diambil dari bahasa Latin, Februus, yang merupakan nama Dewa Penyucian. Pada bulan ini bangsa Romawi kuno melakukan upacara penyucian. Februarius diambil dari upacara Februa, yaitu upacara semacam bersih desa atau ruwatan utk menyambut kedatangan musim semi. Dengan ini februarius menjadi bulan yang kedua, sebelum musim semi datang pada bulan Maret.










--------------------- +
Total jumlah hari = 355 Hari.

Demikianlah, maka bulan-bulan yang terdahulu letaknya di dalam penanggalan baru menjadi tergeser dua bulan, dan susunannya menjadi: Januarius, Februarius, Martius, Aprilis, Maius, Junius, Quintrilis, Sextilis, September, October, November dan December.

Pada akhirnya, nama-nama Quintrilis sampai December menjadi tanpa arti, karena posisi dalam urutan kedudukannya yang baru didalam kalender, tidak lagi sesuai dengan arti yang sebenarnya, sistem yang dipakai waktu itu belum merupakan sistem matahari murni, masih banyak kesalahan atau ketidak-cocokan yang makin jauh melesetnya.

Sistem penanggalan Romawi yang pertama memiliki 10 bulan dan 304 hari dalam satu tahun dimulai dengan bulan Maret. Januari dan Februari ditambahkan belakangan. Di tahun 46 sebelum Masehi, Julius Caesar membuat Annus Confusionis (Tahun Membingungkan) dengan menambahkan 80 hari dalam satu tahun dan menjadikannya 445 hari untuk menyesuaikan penanggalan dengan musim yang sedang berlangsung.

Pada bangsa Romawi sebelum Julius Caesar menetapkan kalender, didasarkan atas pergerakan bulan. Dan dikerajaan Romawi, perhitungan itu bermacam-macam, sehingga pada masa pemerintahan Julius Caesar, Julius menghadapi kekacauan perhitungan kalender. Kekacauan itu diakhiri pada tahun 46 SM, dan sebelum ia mati terbunuh, ia membuat perhitungan:

a. Satu tahun ditetapkan = 365.25 hari
b. Tahun biasa (tiga tahun berturut-turut) berjumlah 365 hari
c. Tahun kabisat (tahun ke-empat) ditambah satu hari menjadi berjumlah 366 hari.
Penambahan ini diletakkan pada bulan Februari. Tambahan satu hari dalam setiap tahun, dimaksudkan untuk menampung kelebihan "tahun rata-rata" dari "tahun biasa", yaitu 365.25 - 365 = 0.25 hari itu.
d. Titik permulaan musim bunga ditetapkan pada tanggal 24 Maret.
e. Permulaan tahun ditetapkan pada 1 Januari (Sebelumnya 1 maret).


Pada saat JULIUS CAESAR berkuasa kemelesetan telah mencapai 3 bulan dari patokan yang seharusnya. Dalam kunjungan ke MEsir tahun 47 SM, Julius Caesar sempat menerima anjuran dari para ahli perbintangan Mesir untuk memperpanjang tahun 46 SM menjadi 445 hari dengan menambah 23 hari pada bulan Februari dan menambah 67 hari antara bulan November dan December.

Ternyata ini menjadi sebuah tahun pertama dalam sejarah, tapi dengan adanya kekacauan selama 90 hari itu, perjalanan tahun kembali sesuai dengan musim. Begitu kembali ke Roma, Julius Caesar mengeluarkan pengumuman penting dan berpengaruh luas hinga kini, yakni penggunaan sistem matahari dalam sistem penanggalan seperti yang dipelajarinya yaitu dari Mesir. Adapun isi keputusannya adalah sebagai berikut:

Pertama, setahun berumur 365 hari. Karena bumi mengelilingi matahari selama 365,25 hari, sebenarnya terdapat kelebihan 0,25x24 jam = 6 jam setiap tahun.

Kedua, setiap 4 tahun sekali, umur tahun tidak 365 hari, tetapi 366 hari, atau yang disebut Tahun Kabisat. Tahun kabisat ini sebagai penampungan kelebihan 6 jam setiap tahun yang dalam 4 tahun menjadi 4×6 = 24 jam atau 1 hari. Penampungan sehari tiap tahun kabisat ini dimasukkan dalam bulan Februari, yang pada tahun biasa berumur 29 hari, pada tahun kabisat menjadi 30 hari.

Sebagai peringatan atas jasa Julius Caesar dalam melakukan penyempurnaan penanggalan itu, maka penanggalan tersebut disebut kalender JULIAN. Dan dengan mengganti nama bulan ke-5 yg semula Quintilis menjadi Julio, yang kita kenal sebagai bulan Juli. Untuk mengabdikan namanya, Kaisar Augustus, yg memerintah setelah Julius Caesar, merubah nama keenam, Sextilis, menjadi Augustus. Hal itu juga karena banyak peristiwa penting pada bulan tersebut. Perubahan itu diikuti dengan menambah umur bulan Augustus menjadi 31 hari, karena sebelumnya bulan Sextilis umurnya 30 hari saja, penambahan satu hari itu diambilkan dari bulan Februari, karena itulah bulan Februari umurnya hanya 29 hari /28 hari pada tahun kabisat. 

Untuk keperluan penetapan hari permulaan kalender Juliani, 1 Januari 45 SM dan untuk permulaan musim bunga pada 24 Maret, maka usia hari pada tahun 46 SM, diperpanjang dari 365 menjadi 455 hari, dan di"kumpul"kan pada bulan November-Desember.
Dan karena itulah tahun 46 SM disebut Annus Confusionis ( Tahun Kacau).

Adapun kalender menurut versi Julian adalah sebagai berikut:

Januari (31 hari)
Februari (28/29 hari)
Martius (31 hari)
Aprilis (30 hari)
Majus (31 hari)
Junius (30 hari)
Julius (Quintilis) (31 hari)
Augustus (Sextilis) (31 hari)
September (30 hari)
October (31 hari)
November (30 hari)
December (31 hari)
___________________ +
Total jumlah hari 365/366 hari.

Meskipun kalender Julian sudah cukup baik pada zamannya, ternyata masih terdapat cacatnya; 1 "tahun rata-rata" Julian itu masih terlalu panjang dari tahun tropis, yaitu 365.25 - 365.242 = 0.0028 = 1/128 hari = 11 menit, yang itu artinya kalo setelah tahun 128 tahun, perbedaan ini menjadi 1 hari penuh.
Pada tahun 325 M, pada saat diadakan rapat gereja (konsili) di Nicea, pada saat itu diadakan untuk menetapkan hari paskah, perbedaan itu telah menjadi 3 hari dan tidak seorangpun yang tahu apa sebabnya. Titik permulaan musim bunga, yang pada zaman Julian jatuh pada tanggal 24 maret, bergeser menjadi tanggal 21 Maret.

2. KALENDER GREGORIAN = GAYA BARU (1582 M)

Sementara waktu berjalan terus dan penanggalan Julian yg sudah terlihat sempurna itu, pada akhirnya memperlihatkan kemelesetan juga. Apabila pada zaman Julius Caesar jatuhnya musim semi mundur hampir 3 bulan, kini musim semi justru dirasakan lebih awal beberapa hari dari yang dirumuskan, yakni 11 Maret. Jadi terlambat 10 hari dari titik awal musim bunga (berhimpitannya matahari dan titik Aries). Akhirnya kemelesetan itu dapat diketahui sebab-sebabnya, kala revolusi bumi yang semula dianggap 365.25 hari, ternyata tepatnya 365 hari, 5 jam, 56 menit kurang beberapa detik, jadi ada kelebihan menghitung 4 menit setiap tahun yang makin lama makin banyak jumlahnya. Para astronom menemukan bahwa sistem Julian melebihi tahun solar sebesar 11 menit, atau 24 Jam setiap 131 tahun. Dan tiga hari setiap 400 tahun. Kelebihan ini berjumlah 10 hari antara 325 M - 1582 M. Atas pergeseran itu, Paus Gregorious XIII pimpinan Gereja Katolik di Roma pada tahun 1582 M melakukan koreksi dan mengeluarkan sebuah keputusan bulat:

Pertama, Angka tahun pada abad pergantian, yakni angka tahun yang diakhiri 2 buah nol. Yang tidak habis dibagi 400, misal 1700, 1800 dan sebagainya, bukan lagi sebagai tahun kabisat (catatan: jadi tahun 2000 yang habis dibagi 400 adalah tahun kabisat dan tahun 2100 tidak habis dibagi 400, jadi bukan tahun kabisat)

Kedua, Untuk mengatasi keadaan darurat pada tahun 1582 itu diadakan pengurangan sebanyak 10 hari jatuh pada bulan Oktober, pada bulan Oktober 1582 itu, setelah tanggal 4 Oktober langsung ke tanggal 14 oktober pada tahun 1582 itu.

Ketiga, sebagai pembaharu terakhir, Paus Gregorious XIII menetapkan 1 Januari sebagai tahun baru lagi. Berarti pada perhitungan rahib Katolik, Dionisius Exoguus tergusur. Tahun baru bukan lagi 25 Maret seiring dengan pengertian nabi Isa AS (Yesus) lahir pada tanggal 25, dan permulaan musim semi pada bulan Maret.

Dengan keputusan tersebut, khususnya yang menyangkut tahun kabisat, koreksi hanya akan terjadi setiap 3323 tahun, karena dalam jangka tahun 3323 tahun itu kekurangan beberapa detik tiap tahun akan terkumpul menjadi satu hari, berarti bila tidak ada koreksi, tiap 3323 tahun jatuhnya musim semi maju satu hari dari patokan, dalam perkembangannya, penanggalan masehi dapat diterima oleh seluruh dunia untuk perhitungan dan pendokumentasian waktu secara internasional.

Pemakaian kalender Gregorian segera meluas dinegara-negara Katolik, tapi dinegara-negara lain ada yang sudah berabad-abad kemudian. Dan Portugis adalah negara Eropa yang terakhir yang menerapkan kalender ini, yakni pada tahun 1422.

Di Inggris, baru pada tahun 1752, penetapan kalender Gregorian menimbulkan huru-hara diberbagai daerah. Di Bristol hingga mengakibatkan beberapa orang mati terbunuh, karena dirugikan karena masalah-masalah pembayaran. "GIVE US BACK OUR ELEVEN DAYS" adalah teriakan-teriakan pada waktu itu, terutama para gadis jelita sangat memuncak kemarahannya, karena mereka lebih tua 11 hari, 2-14 September 1752 tepatnya. Dengan kata lain, hari yang menghilang itu adalah antara tanggal 3-13 September 1752 waktu Inggris Britania.

Penggantian sistem penanggalan juga berakibat pada perayaan ulang tahun George Washington. Dia lahir pada tanggal 11 Februari 1731, tapi perayaannya dilaksanakan pada tanggal 22 Februari karena ada pengurangan 11 hari pada saat penggantian sistem penanggalan. Pada saat yang bersamaan, perayaan Tahun Baru diganti dari tanggal 25 Maret ke tanggal 1 Januari, jadi sesuai dengan sistem penanggalan yang baru, Washington dilahirkan pada tahun 1732.

Di Uni Sovyet, barulah dipakai pada tahun 1918, memiliki Perbedaan waktu 13 hari. Mereka menamai revolusinya "Revolusi Oktober", karena meletusnya pada 25 Oktober "Gaya Lama" = "07 November 1917" gaya baru.
Gaya baru = Gregorian = Masehi.

http://balebalegapleh.blogspot.com/2010/12/tahun-baru-masehi.html
http://techno.okezone.com/read/2016/02/05/56/1305743/alasan-februari-lebih-pendek-dari-bulan-lain

No comments:

Post a Comment