Dimohon untuk menyertakan link jika menggandakan artikel yang ada pada blog ini. Terima kasih!

Friday 24 February 2012

Kontroversi akhir kisah Doraemon dan fakta-faktanya















Ada berbagai cerita dan spekulasi tentang akhir kisah Doraemon.

Keajaiban angka (3): 13,73,99

13
Seringkali kita menganggap bahwa angka 13 adalah angka sial yang hanya karena kepercayaan pada urutan seorang murid yang membelot pada sang Utusan. Lalu bagaimana dengan anda? Jangan dulu berkomentar sebelum melalui permainan ini. Selamat mencoba!
1. Tulislah 3 buah bilangan secara berderet.
Contoh: 513
2. Gandakan deretan angka tersebut untuk kemudian ditempatkan dibelakangnya.
Contoh: 513513
3. Kemudian bagilah hasil tersebut dengan bilangan angka 11.
Contoh: 513513/11=46683
4. Kemudian bagi lagi hasil dari point 3 dengan angka 7.
Contoh: 46683/7=6669
5. Terakhir, bagilah hasil dari point 4 dengan point 1, yakni 3 bilangan angka berderet pilihan.
Contoh: 6669/513=13.

Wednesday 22 February 2012

Pohon Penaung Kelahiran_Astrologi Bangsa Celtic

Pohon Astrologi adalah sistem astrologi dipraktekkan oleh orang Irlandia kuno. Hal ini didasarkan pada sistem simbol Celtic kuno. Zodiac Celtic diambil dari kepercayaan dari Druid dan didasarkan pada siklus Bulan. Tahun ini dibagi menjadi 13 bulan lunar, dengan pohon (sakral ke Druid) yang ditugaskan untuk setiap bulan. Setiap pohon memiliki kualitas magis tertentu yang rahasia misteri berasal dari alfabet Celtic kuno, bangsa Celtic Ogram. Mereka membayangkan seluruh alam semesta dalam bentuk pohon, yang akarnya tumbuh jauh di bawah (di tanah) dan yang cabang mencapai tinggi-tinggi (dalam Surga). Dalam waktu, orang-orang Celtic akhirnya ditunjuk pohon untuk masing-masing dari 13 Bulan Tahap dalam kalender mereka, sesuai dengan sifat magis nya. Dengan demikian Zodiac Celtic didasarkan pada siklus Bulan, dengan tahun dibagi menjadi 13 bulan lunar yang didirikan oleh agama Druid.

Pengaruh Warna bagi pecintanya

Warna bisa saja menggambarkan kita. Hal ini bisa saja di logikakan seperti berikut: bukankah kita bisa melihat karena adanya golombang yang masuk dimata kita, dan setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda. Sehingga bagi mereka yang memiliki jiwa yang tergetar dan tertarik pada suatu gelombang, maka gelombang itulah yang tepat baginya. Dan dari sini jugalah yang membedakan antara Putih dan Hitam; Putih adalah warna, tapi Hitam bukanlah warna. Karena Putih memantulkan gelombang, tapi Hitam menyerap gelombang.

Namun jangan samakan warna favorit dengan warna yang sehari-hari kita pakai atau terapkan pada baju dan rumah. Karena kadang warna yang kita gunakan itu adalah warna hasil kompromi dengan lingkungan, warna kulit dan bahkan rambut. Kita pasti tidak mungkin mengecat tembok rumah dengan warna merah misalnya, atau seragam pemadam kebakaran berubah warna menjadi hijau.

Ada sedikit permainan warna yang bisa dilakukan dimanapun kita berada. Carilah

Tuesday 21 February 2012

Mengenal angka dan cara bermainnya

Kita mengenal dua sistem penulisan angka; sistem angka Romawi dan Arab.

Sistem Angka Romawi
Sistem yang pertama kali digunakan dalam penulisan angka adalah berdasarkan simbol jari-jari tangan yang ditemukan oleh orang-orang Romawi, yakni digunakan pada periode warisan bangsa Etruska (700 SM). Sistem pembuatan nomor bangsa Romawi di dasarkan pada sistem Biquinary.
Gambar berikut adalah asal-usul bilangan Romawi 1 = I, 5 = V, dan 10 = X.

1. Pembentukan Angka Romawi
Dalam sistem pembentukan nya adalah menggunakan sistem penjumlahan dan pengurangan.
contoh penjumlahan: V + I = 5 + 1 = 6. atau... C + X + I = 100 + 10 + 1 = 111.
contoh pengurangan: IX = 9 ( X - I => 10 - 9 = 1 ) atau... XL = 40 ( X - L => 50 - 10 = 40 )

2. Proses pembentukan angka Romawi
Berikut adalah pembentukan dasar angka Romawi.

Namun, kemudian dikembangkan menjadi sebagai berikut:
I = 1
V = 5
X = 10
L = 50
C = 100
D = 500
M = 1000
Ɔ = 5000

Dan untuk angka yang lebih besar dari >1000, maka diberikan sebuah garis diatas angka tersebut:
V = 5000
X = 10.000
L = 50.000
...
M = 1000.000

Tapi sayangnya, sistem angka Romawi ini memiliki kekurangan, yakni: Tidak memiliki angka Nol, dan penulisannya yang terlalu panjang menjadikan sistem ini hanya cocok untuk menunjukkan urutan. Seperti Abad XXI yang berarti abad ke dua puluh satu.

Sistem Penulisan Arab

Setiap umat muslimin/muslimah pasti sudah akrab dengan angka Arab tersebut. Ya, hal itu dikarenakan deretan angka tersebut digunakan untuk penomoran halaman dan penanda urutan ayat kitab suci Al-Qur'an.
Jika di sejajarkan dengan angka modern, tentu saja banyak kemiripan yang ada. Selain itu susunan angka modern sudah lazim disebut dengan sistem penulisan angka Arab. Tapi... Apakah benar bahwa yang kita gunakan saat ini berasal dari Arab? Bukankah penulisan Arab dari kanan ke kiri!?
Pada hakikatnya, yang kita gunakan saat ini adalah penjabaran dari angka India. Ya... Lebih tepatnya adalah sistem angka Hindu-Arab yang di kembangkan seorang ahli Matematika India, Bhramagupta (598 - 668 M), seorang yang menyebut angka seperti "975" sebagai angka yang utuh (sembilan tujuh lima). Kemudian angka tersebut di adopsi oleh matematikawan Persia (sekarang Uzbekistan, Al-Khawarizmi, 780-845 M)  dan diteruskan lebih lanjut kepada orang-orang  Arab di sebelah barat. Dia pula-lah yang memperkenalkan angka 0 (Nol), yaitu simbol Ketiadaan.
Setiap bentuk angka tersebut di modifikasi di saat angka-angka tersebut mencapai bentuk Eropa (bentuk yang kita kenal sekarang) pada saat mencapai Afrika Utara. Dari sanalah penggunaan angka-angka tersebut menyebar ke Eropa pada Abad Pertengahan. Penggunaan sistem Arab tersebar ke seluruh dunia melalui perdagangan, buku dan kolonialisme Eropa. Saat ini, angka Arab adalah simbol representasi angka yang paling umum digunakan di dunia.

Sesuai dengan sejarahnya, angka-angka ini (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai Angka Hindu atau angka Hindu-Arab. Angka-angka tersebut lebih dikenal sebagai "Angka Arab" di Eropa dan Amerika adalah karena angka-angka tersebut diperkenalkan ke Eropa pada abad X melalui bangsa Arab di Afrika Utara.
Dulu (bahkan sampai sekarang) seluruh digit angka tersebut, masih dipergunakan oleh orang Arab Barat, dari Libya hingga Maroko. Di sisi lain, masyarakat Arab menyebut sistem tersebut dengan "Angka Hindu", yang merujuk pada asal deretan digit angka tersebut. Meskipun demikian, deretan digit angka tersebut tidak boleh di rancukan dengan "Angka Hindu" yang dipergunakan orang-orang Arab di Timur Tengah, yang disebut dengan nama lain Angka Arab Timur; atau dengan angka-angka lain yang saat ini digunakan di India (angka Dewanagari misalnya, atau bisa dilihat pada baris bilangan Hindu).

Di Indonesia, setiap huruf depan masing-masing bilangan angka memiliki persamaan, kecuali angka Lima. Dan bila masing-masing persamaannya dijumlahkan, akan menghasilkan Sepuluh (10).
Contoh:
1(Satu) + 9(Sembilan) => S+S => 10
2(Dua) + 8(Delapan) => D+D => 10
3(Tiga) + 7(Tujuh) => T+T => 10
4(Empat) + 6(Enam) => E+E => 10
5(Lima) + 5(Lima) => L+L => 10.

Dengan mengabaikan bilangan angka Delapan, maka susunan angka 1-9 bila dikalikan dengan kelipatan 9, akan menghasilkan angka penentu dari kelipatan angka 9.
Contoh:
12345679 x 54 = 666666666 (6x9=54)
12345679 x 72 = 888888888 (8x9=72)
12345679 x 63 = 777777777 (7x9=63)

Banyak yang menganggap bilangan angka Tujuh (7) adalah Angka Sempurna. Bisakah itu dibuktikan? Mari kita "telanjangi" bersama-sama:
Tidak ada angka lain selain angka 7; 8 bisa dibagi dengan 4 dan 2, 9 bisa dibagi dengan 3. Lalu bagaimana dengan Lima (5)? bukankah antara 5 dan 7 lebih besar 7. Lalu bagaimana dengan 11? bukankah Sebelas (11) itu terdiri dari dua angka!?
Subchanallaah... ternyata benar bahwa Tujuh memang bilangan Angka yang sempurna.

Angka 0

Ada beberapa bangsa yang menemukan angka Nol. Yakni: Babilonia, Maya dan India, namun bangsa India-lah, bangsa yang pertama kali mulai memahami angka Nol, baik secara simbol maupun sebagai ide (hal ini dikarenakan sistem bilangan India dipengaruhi oleh sistem bilangan Babel). Bramagupta, sekitar 650 Masehi, adalah orang pertama yang meresmikan operasi Aritmatika menggunakan Nol. Dia menggunakan titik bawah angka untuk menunjukkan nol. Titik-titik yang bergantian disebut sebagai "Sunya" yang berarti Kosong, atau "Kha" yang berarti Tempat. Brahmagupta menulis aturan standar untuk mencapai Nol melalui penambahan dan pengurangan serta pembagian dengan Nol.
Fakta bahwa Hinduisme India merupakan agama yang mengakui, bahkan menyembah, konsep “kehampaan”, kemungkinan besar tidak memainkan peranan kecil dalam penerimaan Nol di sana. Oleh karenanya, tidaklah mengejutkan bahwa kemunculan Nol pertama sebagai simbol dan bilangan yang kita ketahui hari ini ditemukan di India pada abad ke-9 M. Di sanalah sebuah lembaran ditulisi dengan arahan-arahan untuk menyuplai kalung bunga ke sebuah kuil lokal. Instruksi itu memasukkan bilangan “50” dan “270” dan ditulis hampir sama persis dengan penulisannya di masa kini. Dari sejak kelahirannya, Nol mulai menimbulkan masalah-masalah. Dan salah satu masalah terbesarnya adalah, bagaimana menghadapi konsep pembagian dengan Nol.

Berabad-abad setelah itu, Eropa masih belum mengenal angka 0, hingga datang pedagang-pedagang Arab yang membawa teks Braghmagupta dan mengenalkan angka Nol pada masyarakat Eropa. Nol, mencapai Baghdad sekitar 773 Masehi dan dikembangkan Matematikawan Arab berdasarkan sistem yang telah dipakai di India. Pada abad ke sembilan, Mohammed ibn-Musa al-Khowarizmi adalah orang pertama yang mengenalkan persamaan setara Nol, atau yang lebih dikenal sebagai Aljabar. Dia juga mengembangkan metode cepat untuk mengalikan dan membagi angka yang dikenal sebagai Algoritma (diambil dari namanya al-Khowarizmi = Alkhorithm = Algoritm = Logaritma). Dan nyatanya, peradaban Islam-lah yang bertindak sebagai penghubung krusial antara India dan Eropa dalam soal penyebaran angka Nol.
Pada 879 Masehi, Nol ditulis hampir seperti yang kita kenal sekarang, oval (Tetapi ditulis lebih kecil dari angka lainnya). Dan berkat penaklukan Spanyol oleh bangsa Moor, Nol akhirnya mencapai Eropa, pada pertengahan abad kedua belas, terjemahan karya Al-Khowarizmi melalang buana hingga ke Inggris. Nol di Eropa. Pada tahun 1202 M Matematikawan Italia, Fibonacci menjadikan karya Al-Khowarizmi, sebagai referensi Algoritma dalam bukunya Liber Abaci, atau "buku Abacus". Sampai saat itu, sempoa telah menjadi alat yang paling umum untuk melakukan operasi Aritmatika. Perkembangan Fibonacci dengan cepat menyebar dikalangan pedagang Italia dan bankir Jerman, terutama penggunaan Nol. Akuntan menjadi tahu, laporan keuangan mereka yang seimbang ketika jumlah positif dan negatif dari aset dan kewajiban setara Nol. Namun pemerintah masih curiga terhadap angka Arab karena kemudahannya. Meskipun dilarang, pedagang terus menggunakan Nol dalam pesan terenkripsi (Chiper), Chiper yang berarti Kode, berasal dari bahasa arab "Shifr". Para matematikawan besar berikutnya yang menggunakan Nol adalah Rene Descartes, pendiri sistem koordinat Cartesian. Orang yang biasa bekerja dengan kurva segitiga dan parabola pasti tahu, asal Descartes adalah (0,0). 

http://wiradimension.wordpress.com/2012/03/24/perjalanan-sejarah-angka-romawi/
http://agama.kompasiana.com/2010/10/08/mencabik-mitos-al-khawarizmi-penemu-angka-%E2%80%9C0%E2%80%9D/ 
http://blog.jilbab-muslimah.com/sejarah-penemuan-angka-0-nol/
http://www.galeka.web.id/2010/11/sejarah-angka-nol/

Keajaiban angka (1): Angka 9

Angka 9 memang ajaib.
Banyak orang belum menyadari keajaiban angka sembilan; Semua sepakat bahwa Sembilan hanya sekedar angka saja, tanpa menyadari peranannya yang begitu sangat membantu jika bisa memanfaatkannya. Sembilan, bagi kebanyakan orang, dianggapnya hanya sebagai angka tertinggi.
Bukan hanya sebagai "pembantu", tapi bisa juga sebagai "penghibur". Sehingga tidaklah salah, jika Angka 9 dianggap sebagai "angka ajaib".
Adapun keajaibannya yang lebih lanjut adalah sebagai berikut:

Monday 20 February 2012

Cara mengetahui watak seseorang dari bentuk kepala


Cobalah berkaca dulu kemudian tentukan bentuk wajah anda dari kriteria-kriteria berikut:
  1. Bentuk Wajik: Bentuk wajah dan hidung panjang, dahi tinggi, dan memiliki pipi yang sempit. Rambut dan alis mata tidak tebal dan kaku.
    Dia itu memiliki tenaga pertumbuhan, vis masa depan yang jelas dan mampu membuat perencanaan yang bagus. Biasanya dia itu bila tidak bisa menyelesaikan masalahnya, ia akan mudah mengalami gangguan, frustasi dan keraguan. Hambatan pada tenaga kayu bisa membuat hati dan saluran urin rentan terhadap penyakit. Manifestasinya berupa sakit kepala, masalah pencernaan, kencing batu dan bisul. Makanan yang harus dihindari adalah yang berminyak, berlemak dan alkohol. Pada umumnya dia itu orangnya setia, walaupun cenderung mengambil jarak pada pertama kali bertemu.
    Bentuk wajah ini identik dengan unsur alam kuno: Kayu/Paing.

Sunday 19 February 2012

Mengetahui karakter wanita dari bentuk wajahnya


1. Matahari (Berbentuk segitiga dan garis wajahnya rapi. Hidungnya lurus, keningnya tinggi, matanya jernih, dan bentuk mulutnya bagus. Rambutnya tertata rapi, begitu pula make-upnya)
Dia itu sensitif, halus dan lembut. Intuisinya selalu benar. Ia juga idealis dengan ide-ide kreatifnya. Iaitu energik, setia, murah-hati dan optimistis. Dalam hal asmara, ia akan merasa puas oleh cinta yang mewujudkan cita-citanya. Ia banyak bergerak dibidang social dan artistic.

Rahasia Wanita dari Giginya

1. Wanita bergigi kecil dan jarang-jarang
Berwatak suka menilai orang, tapi tidak suka dirinya dinilai. Bila marah dan bertengkar, dia tidak mau mengaku kalah walaupun dia memang salah. Bahkan bisa saja sesama suami tidak mau mengalah, kecuali saat berhubungan intim, dia malah cenderung pasrah.